Alat-alat yang diperlukan:
1. Bor
biopori
2. Pipa
paralon dengan ukuran sesuai bor biopori, biasanya 3 atau 4 inchi
3. Dob
dengan ukuran sesuai bor biopori, jumlah dob sesuai dengan jumlah lubang yang
akan dibuat
4. Gergaji
besi
5. Alat
bor tangan
6. Linggis
Cara pembuatan:
1. Pipa
paralon yang dibeli dari toko besi biasanya berukuran 4 meter, potong dengan
gergaji besi menjadi 10 buah, masing-masing 40 cm.
2. Buat lubang secukupnya
pada dob dengan bor tangan
3. Cari lokasi yang akan
dibuat lubang, lebih baik bila dibuat di tempat dimana air cenderung berkumpul
atau mengalir, bisa juga dibuat alur terlebih dahulu.
4. Buat lubang silindris secara
vertikal di dalam tanah dengan mengg bor biopori sedalam 80-100 cm, jika
terbentur batu, gunakan linggis. Untuk jarak antar lubang sendiri sebenarnya
ada hitungannya, tergantung luas lahan dan intensitas hujan, bla bla bla….
Berhubung gak begitu ngerti ya kira-kira saja diberi jarak sekitar 1 meter.
5. Masukkan
potongan pipa paralon ke lubang yang telah dibuat.
6. Isi
paralon dengan sampah organik seperti dedaunan atau rumput.
7. Tutup lubang paralon
dengan dob.
Paralon ditutup
dengan Dob (Ilustrasi bila dikeluarkan dari dalam tanah)
Cara pemeliharaan:
1. Sampah organik di
dalam lubang resapan biopori lama-kelamaan akan menyusut karena pelapukan
sehingga perlu ditambahkan dalam jangka waktu tertentu.
2. Kompos yang terbentuk dapat diambil dari
lubang setiap akhir musim kemarau, lalu masukkan lagi sampah organik yang baru.
Pembuatan biopori ini relatif mudah,
bisa dilakukan satu orang saja. Biasanya kesulitan muncul bila lapisan tanahnya
keras dan berbatu sehingga sulit untuk digali. Terkadang juga dijumpai bekas
penyemenan jika lokasi pembuatan merupakan bekas bangunan. Sebelum
membuat lubang pastikan tempat tersebut tidak dilalui talang air atau saluran
apapun di bawah tanah. Semoga bermanfaat, selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar